A : kamu tau gak cerita tentang
Aisyah istri Nabi?
B : yang aku tau Aisyah itu menikah
dengan Nabi dalam usia yang sangat muda.
A : terus?
B : ngaa tau, hhe
A : kemaren katanya ada konser k-pop
ya?
B :
iyaaa. Tau gak sih bla bla bla (berapi-api menceritakan konser k-pop yang
diadakan beberapa saat yang lalu.
menyebutkan personilnya satu persatu, biografi tiap personil, sampai sejarah
hidupnya)
Di sisi yang lain...
A :
ayo nak bangun, subuhnya udah lewat sepuluh menit..
B :
sebentar lagi mi, masih ngantuk..
(malam sebelumnya)
A :
belum tidur nak? Sudah jam 12 malam. Kamu hari ini kan sudah seharian
beraktivitas, istirahatlah.
B :
nanti mi, film koreanya belum rampung.
Di sisi lainnya..
A :
ukhti, kerudungmu ko menipis?
B :
hhe, kan sekarang lagi zamannya paris. Gapapa toh, namanya tetep kerudung ko.
Masya Allah....
Percakapan di
atas menggambarkan beberapa hal yang sedang dialami oleh umat muslim pada saat
ini. Problematika umat yang sering sekali kita saksikan, terutama dikalangan
remaja muslim Indonesia. Miris, ketika
sejarah tentang siroh nabawi yang penuh dengan ibroh yang dapat memberikan
manfaat tidak diketahui, sedangkan cerita tentang artis korea yang dikagumi
begitu runtut dihafal, dan itu tidak mengandung manfaat sama sekali.
Kita mungkin
lupa, bagaimana Aisyah isteri Nabi yang begitu banyak menghafal perkataan dan
perbuatan nabi sehingga beliau dapat meriwayatkan hadits sangat banyak. Dan
bagaimana setianya Aisyah menemani Nabi dalam setiap perjalanan dakwahnya,
sampai betapa beraninya Aisyah memimpin sebuah perang dalam sejarahnya.
Jika ditanya
tentang ‘apa yang kamu ketahui tentang Ummu Aiman?’ tidak banyak remaja muslim
yang dapat menjawab pertanyaan itu. padahal, jika kita tau sejarah bagaimana
Ummu Aiman yang begitu setianya mengasuh Kanjeng Nabi dari kecil, dan bagaimana
beliau dinikahkan dengan Zaid bin Haritstah sampai melahirkan seorang pemuda
yang begitu hebat yaitu Usamah bin Zaid, yang menjadi pemimpin perang dalam
usia 18 tahun.
Banyak sejarah
yang dapat kita pelajari dan kita ambil hikmahnya untuk kita aplikasikan dalam
kehidupan, tapi pertanyaannya ‘apakah banyak yang berminat dengan pelajaran
sejarah?’. Nah, inilah salah satu masalah yang dihadapi umat saat ini.
Kelemahan dalam intelektual. Para pemuda yang seharusnya menjadi bibit-bibit
perjuangan umat sekarang banyak yang miskin ilmu pengetahuan. Jika diberikan
pilihan ‘hari minggu ada kajian pagi di masjid a tentang kisah sahabat nabi.
Mau ikut kajian apa sunmoran?’ kita bisa jawab sendiri dalam hati masing-masing.
Bukan hanya
kelemahan intelektual, pemuda saat ini juga telah kehilangan identitas mereka
sebagai seorang muslim. Katanya sih islam, tapi ko gak solat tepat waktu. Lebih
memilih mengerjakan tugas kuliah dibandingkan melaksanakan yang asas, padahal
Allah sudah memanggil lewat panggilan adzan. Lebih memilih memakai pakaian
“modis” dibandingkan pakaiannya para muslimah yang penuh dengan manfaat, tapi
dibilangnya ‘gak zaman’. Mungkin mereka sudah lupa definisi tentang ‘menutup
aurat’.
Keberanian
para muda saat ini juga perlu diperbaiki. Mereka sudah tidak malu lagi tuh memakai pakaian mereka yang katanya
“modis” tapi bukannya menutup aurat, tapi “membungkus”. Mereka sudah tidak malu
lagi memakai kerudung yang katanya “modis” tapi masih memperlihatkan kanampakan
rambut mereka. Mereka sudah tidak malu lagi berdua-duaan dengan yang bukan
mahram mereka, mereka sudah tidak malu lagi “mencontek” padahal Allah selalu
mengawasi mereka. Astaghfirullah...
Identitas
seorang muslim seharusnya sudah dimiliki oleh para pemuda muslim untuk
menjadikan mereka para pemimpin masa depan yang berkompeten. Memegang syariat
islam, mengamalkannya, dan menyampaikannya.
Untuk menjadi
seorang muslim yang ideal, kita mengetahui bahwa ada sepuluh ciri pribadi
muslim yang seharusnya dimiliki dalam diri-diri seorang muslim. Akidah yang
lurus, ibadah yang benar, akhlak yang kokoh,kekuatan jasmani, intelek dalam
berfikir, menahan hawa nafsu, pandai menjaga waktu, teratur dalam segala
urusan, mandiri dari segi ekonomi, dan bermanfaat untuk orang lain.
‘saksikan
bahwa aku adalah seorang muslim’ adalah kalimat yang harus dipegang untuk
setiap umat muslim. Bagaimana kita akan menegakkan syariatNya jika identitas
kita sebagai seorang muslim saja msih dipertanyakan?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar