Hidup
harus memiliki sebuah tujuan. Tanpa tujuan, hidup tidak akan bermakna. Karena
hidup hanya satu kali, dan tidak akan terulang kembali. Setiap tujuan hidup
pastilah memiliki sebuah misi yang harus dilalui setiap langkah demi langkah
untuk mencapai tujuan hidup.
Salah
satu tujuan hidup orang kebanyakan adalah kesuksesan. Tapi, kesuksesan seperti
apa yang dikatakan sukses? Setiap individu memiliki jawaban yang heterogen
dengan pertanyaan tersebut. Bagi saya, sukses adalah bermanfaat untuk orang
lain, dan kebermanfaatan itu bisa menjadikan orang lain sukses.
Seperti
ketika seseorang dalam sebuah perjalanan menuju ke suatu tempat. Tempat itu
adalah sebuah tujuan, dan perjalanan itu adalah hidup. Jika hidup ini tidak
memiliki tujuan, maka seperti sebuah perjalanan yang tidak pernah mencapai
sebuah tempat.
Kita
tidak pernah bisa memilih untuk dilahirkan sebagai seorang yang miskin atau
kaya, memiliki orang tua yang mempunyai jabatan tinggi atau rendah, atau pun
terlahir sebagai seorang yang berfisik sempurna atau tidak. Tetapi, kita bisa
menentukan hidup kita akan menjadi apa, akan menjadi siapa, dan akan menjadi
yang bagaimana.
Tujuan
hidup sangatlah erat kaitannya dengan masa depan seseorang. Dan apa yang
dilakukan hari ini adalah cerminan diri untuk menjadi seperti apa di masa
depan. Masa depan yang cerah adalah impian setiap individu, begitu pun sebuah
negara. Setiap negara memiliki cita-cita menjadi negara yang damai, tentram,
makmur dan adil. Tapi kenyataannya tidak semudah konsep yang telah dirangkai dalam
sebuah cita-cita negara. Pancasila misalnya.
Dengan
beraneka ragam ras dan budaya yang dimiliki, sumber daya alam yang melimpah,
dan kepulauannya yang membentang dari sabang sampai merauke, sebenarnya
Indonesia memiliki potensi yang begitu besar dan luas untuk menjadi negara yang
dicita-citakan.
Namun
pada kenyataannya, cita-cita masih menjadi sebuah cita-cita. Miris, ketika para
pejabat tinggi dengan mudahnya memakan uang rakyat, sedang para rakyatnya bersusah payah mengais-ngais sampah
disepanjang jalan hanya untuk sesuap nasi demi mempertahankan hidup.
Ketika
para siswa tanpa berdosa keluar kelas di saat jam pelajaran dan asik bersenda
gurau tanpa tujuan yang jelas. Lebih memprihatinkan lagi, para siswa turun ke
jalan hanya untuk tawuran tanpa alasan jelas yang ujung-ujungnya menewaskan
beberapa siswa. Sedang anak-anak yang lain bekerja keras untuk sekolah meski
dengan kondisi kelas yang tidak layak dikatakan sebagai kelas.
Dan
sayangnya, kepulauan-kepulauan yang menyimpan keanekaragaman melimpah belum
dimanfaatkan dengan maksimal. Ketika salah satu pulau dilirik oleh negara lain,
barulah pengakuan “pulau itu milik kami” berdengung-dengung.
Jika
kita melirik ke salah satu perkataan tokoh legendaris Indonesia yang mengatakan
“berikan aku sepuluh pemuda. Maka akan aku rubah dunia”, kita dapat
menyimpulkan bahwa peran para pemuda merupakan peran yang sangat vital dalam
sebuah perubahan. Para pemuda yang memiliki semangat juang tinggi dan semangat
menuntut ilmu yang begitu besar dapat mengantarkan bangsa ini menuju bangsa
yang di cita-citakan.
Mentri pendidikan Republik Indonesia
pernah mengatakan, bahwa ada tiga kunci yang harus dimiliki seorang pemuda agar
bisa menjalankan fase perubahan. Yaitu kejujuran, bakti kepada kedua orangtua,
dan kemampuan akademik. Ketiga kunci ini adalah kunci perubahan para pemuda
yang nantinya akan merubah bangsa ini menuju bangsa yang dicita-citakan.
Sebagai seorang pemuda, saya pun
berada pada fase perubahan. Perubahan yang akan saya dapatkan adalah perubahan
yang dicerminkan dari perilaku saya sehari-hari, perubahan yang akan saya
bentuk dari cita-cita saya untuk masa depan, dan perubahan yang saya
cita-citakan adalah membangun bangsa ini menjadi bangsa yang dicita-citakan.
Tidak mudah memang mewujudkan suatu
impian yang begitu besar. Jalan terjal yang berliku-liku akan dijumpai dalam
setiap perjalanan menuju sebuah impian. Jatuh bangun dan kegagalan akan
mewarnai perjalanan tersebut. Tidak heran hal-hal yang seperti itu terjadi.
Kita bisa flash back ke masa-masa
perjuangan kemerdekaan. Betapa sulit dan butuh begitu banyak pengorbanan untuk
meraih kemerdekaan Indonesia. Para pemuda dengan semangat juang yang tinggi dan
sifat tidak pantang menyerah menjadi salah satu senjata untuk melawan para
penjajah. Tidak satu dua orang yang jatuh menjadi korban dalam perjuangan
kemerdekaan.
Dewasa ini, perjuangan mempertahankan
kemerdekaan terlihat lebih sulit. Karena perjuangan mempertahankaan kemerdekaan
saat ini adalah memperjuangkan kemerdekaan bangsa dari kemiskinan, keterbelakangan
pendidikan, terutama perjuangan untuk mempertahankan kemerdekaan kesejahteraan
rakyat.
Pengabdian para pemuda kepada negara
merupakan salah satu cara untuk menjembatani para bangsa untuk meraih cita-cita
yang selama ini diimpikan. Dengan berbagai implementasi dari para mahasiswa
dalam cara pengabdian kepada beberapa rakyat kecil misalnya, merupakan bibit
bibit perjuangan para calon pengurus bangsa.
Seyogyanya, kesalahan-kesalahan yang
telah dilakukan oleh para wakil rakyat dapat dijadikan pelajaran untuk para
pengubah bangsa di kepengurusan yang akan datang kemudian. Dan kepribadian yang
benar-benar terbinalah yang sebenarnya dibutuhkan untuk para pengubah bangsa.
Lewat berbagai macam pelatihan
kepemimpinan seperti mengikuti organisasi ataupun berbaur dengan masyarakat
sekitar adalah salah satu cara untuk para pemuda mengenal lebih dekat
problematika yang sedang terjadi di negeri yang kita cintai ini. Memahami
masalah yang sedang terjadi, serta berusaha mencari jalan keluar dari masalah
tersebut.
Banyak program para pemuda khususnya
mahasiswa, yang langsung turun kepada masyarakat sekitar untuk membina
masyarakat ataupun membagi ilmu yang telah dimiliki kepada anak-anak bangsa
yang belum bisa merasakan pendidikan formal sekolah. Hal itu juga merupakan
pelatihan untuk membina masyarakat yang lebih meluas nantinya.
Berbagai macam pencanangan program
pendidikan yang dibentuk oleh pemerintah juga seharusnya lebih bisa diperbaiki
dan dikembangkan guna mencetak para pejuang bangsa yang berpendidik.
Dalam hal ini, saya selaku mahasiswa pun
memiliki cita-cita seperti para pemuda bangsa lainnya. Yaitu membangun bangsa
ini ke arah yang lebih bermoral dan memiliki wawasan tinggi serta menyadari
bahkan memahami pentingnya sebuah pengorbanan. Yang tentunya dengan cara
bergandeng tangan bersama menyatukan visi untuk indonesia tercinta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar