Thanks for you VISIT :)
"sebaik-baik manusia adalah yang berguna untuk orang lain"
SEPATU :)
Selasa, 16 April 2013
sekilas tentang qiyadah wal jundiah
Bismillah...
Berbicara
tentang qiyadah wal jundiah, beberapa hal yang secara umum diketahui tentang
hal ini adalah suatu jamaah atau kelompok yang terdiri dari ‘qiyadah’ atau
ketua, dan ‘jundiyah’ atau dalam arti harfiahnya adalah para tentara. Kalau
pembahasan qiyadah wal jundiah ini dalam konteks halaqoh atau usrah yang
merupakan istilah yang berhubungan dengan dunia pendidikan, khususnya
pendidikan atau pengajaran islam (tarbiyah
islamiyah), kita mengetahui bahwa halaqoh atau usroh ini merupakan kelompok
kecil muslim yang secara rutin mengkaji ajaran islam, biasanya terdiri dari
3-12 orang.
Biasanya
halaqoh atau usroh ini adalah sekumpulan orang yang ingin mempelajari dan
mengamalkan islam secara serius. Biasanya mereka terbentuk karena kesadaran
mereka sendiri untuk mempelajari dan mengamalkan ajaran islam secara
bersama-sama (amal jama’i). Halaqoh
atau usroh ini dipimpin dan dibimbing oleh seorang murobbi (pembina) yang bisa
disebut juga dengan qiyadah, dan para peserta halaqoh ini disebut dengan
jundiah.
Qiyadah ini biasanya adalah seseorang (dalam konteks
kelompok) yang akan memonitori dan memimpin suatu jama’ah yang akan memberikan
intruksi atau amanah-amanah yang kemudian akan didiskusikan atau dilakukan
bersama-sama dengan para jundiah. Namun, jundi atau para peserta pun mempunyai
hak untuk memberikan pendapat atau usulan suatu hal yang akan didiskusikan atau
permasalahan, atau suatu konteks apapun yang akan didiskusikan dalam suatu
forum tersebut yang kemudian akan menjadi kerja-kerja nyata.
Dalam konteks syuro, qiyadah adalah seorang mas’ul atau
pemimpin dari para peserta rapat. Dan seorang mas’ul ini mempunyai kewajiban
untuk memutuskan atau menetapkan suatu hal yang telah menjadi musyawarah
mufakat dalam forum tersebut. Seorang mas’ul mempunyai peranan penting dalam
forum syuro tersebut. Segala hal yang akan dibahas dalam syuro menjadi sebuah
tanggung jawab mas’ul.
Dalam konteks syuro maupun halaqoh, seorang qiyadah
mempunyai peran penting untuk terbentuknya forum yang efektif, yang akan
menjadikan para jundiah menjadi muslim yang islami dan berkarakter da’i. Dalam mencapai
tujuan tersebut, seorang qiyadah berusaha agar peserta hadir rutin dalam
halaqoh atau syuro untuk mencapai tujuannya.
problematika umat
A : kamu tau gak cerita tentang
Aisyah istri Nabi?
B : yang aku tau Aisyah itu menikah
dengan Nabi dalam usia yang sangat muda.
A : terus?
B : ngaa tau, hhe
A : kemaren katanya ada konser k-pop
ya?
B :
iyaaa. Tau gak sih bla bla bla (berapi-api menceritakan konser k-pop yang
diadakan beberapa saat yang lalu.
menyebutkan personilnya satu persatu, biografi tiap personil, sampai sejarah
hidupnya)
Di sisi yang lain...
A :
ayo nak bangun, subuhnya udah lewat sepuluh menit..
B :
sebentar lagi mi, masih ngantuk..
(malam sebelumnya)
A :
belum tidur nak? Sudah jam 12 malam. Kamu hari ini kan sudah seharian
beraktivitas, istirahatlah.
B :
nanti mi, film koreanya belum rampung.
Di sisi lainnya..
A :
ukhti, kerudungmu ko menipis?
B :
hhe, kan sekarang lagi zamannya paris. Gapapa toh, namanya tetep kerudung ko.
Masya Allah....
Percakapan di
atas menggambarkan beberapa hal yang sedang dialami oleh umat muslim pada saat
ini. Problematika umat yang sering sekali kita saksikan, terutama dikalangan
remaja muslim Indonesia. Miris, ketika
sejarah tentang siroh nabawi yang penuh dengan ibroh yang dapat memberikan
manfaat tidak diketahui, sedangkan cerita tentang artis korea yang dikagumi
begitu runtut dihafal, dan itu tidak mengandung manfaat sama sekali.
Kita mungkin
lupa, bagaimana Aisyah isteri Nabi yang begitu banyak menghafal perkataan dan
perbuatan nabi sehingga beliau dapat meriwayatkan hadits sangat banyak. Dan
bagaimana setianya Aisyah menemani Nabi dalam setiap perjalanan dakwahnya,
sampai betapa beraninya Aisyah memimpin sebuah perang dalam sejarahnya.
Jika ditanya
tentang ‘apa yang kamu ketahui tentang Ummu Aiman?’ tidak banyak remaja muslim
yang dapat menjawab pertanyaan itu. padahal, jika kita tau sejarah bagaimana
Ummu Aiman yang begitu setianya mengasuh Kanjeng Nabi dari kecil, dan bagaimana
beliau dinikahkan dengan Zaid bin Haritstah sampai melahirkan seorang pemuda
yang begitu hebat yaitu Usamah bin Zaid, yang menjadi pemimpin perang dalam
usia 18 tahun.
Banyak sejarah
yang dapat kita pelajari dan kita ambil hikmahnya untuk kita aplikasikan dalam
kehidupan, tapi pertanyaannya ‘apakah banyak yang berminat dengan pelajaran
sejarah?’. Nah, inilah salah satu masalah yang dihadapi umat saat ini.
Kelemahan dalam intelektual. Para pemuda yang seharusnya menjadi bibit-bibit
perjuangan umat sekarang banyak yang miskin ilmu pengetahuan. Jika diberikan
pilihan ‘hari minggu ada kajian pagi di masjid a tentang kisah sahabat nabi.
Mau ikut kajian apa sunmoran?’ kita bisa jawab sendiri dalam hati masing-masing.
Bukan hanya
kelemahan intelektual, pemuda saat ini juga telah kehilangan identitas mereka
sebagai seorang muslim. Katanya sih islam, tapi ko gak solat tepat waktu. Lebih
memilih mengerjakan tugas kuliah dibandingkan melaksanakan yang asas, padahal
Allah sudah memanggil lewat panggilan adzan. Lebih memilih memakai pakaian
“modis” dibandingkan pakaiannya para muslimah yang penuh dengan manfaat, tapi
dibilangnya ‘gak zaman’. Mungkin mereka sudah lupa definisi tentang ‘menutup
aurat’.
Keberanian
para muda saat ini juga perlu diperbaiki. Mereka sudah tidak malu lagi tuh memakai pakaian mereka yang katanya
“modis” tapi bukannya menutup aurat, tapi “membungkus”. Mereka sudah tidak malu
lagi memakai kerudung yang katanya “modis” tapi masih memperlihatkan kanampakan
rambut mereka. Mereka sudah tidak malu lagi berdua-duaan dengan yang bukan
mahram mereka, mereka sudah tidak malu lagi “mencontek” padahal Allah selalu
mengawasi mereka. Astaghfirullah...
Identitas
seorang muslim seharusnya sudah dimiliki oleh para pemuda muslim untuk
menjadikan mereka para pemimpin masa depan yang berkompeten. Memegang syariat
islam, mengamalkannya, dan menyampaikannya.
Untuk menjadi
seorang muslim yang ideal, kita mengetahui bahwa ada sepuluh ciri pribadi
muslim yang seharusnya dimiliki dalam diri-diri seorang muslim. Akidah yang
lurus, ibadah yang benar, akhlak yang kokoh,kekuatan jasmani, intelek dalam
berfikir, menahan hawa nafsu, pandai menjaga waktu, teratur dalam segala
urusan, mandiri dari segi ekonomi, dan bermanfaat untuk orang lain.
‘saksikan
bahwa aku adalah seorang muslim’ adalah kalimat yang harus dipegang untuk
setiap umat muslim. Bagaimana kita akan menegakkan syariatNya jika identitas
kita sebagai seorang muslim saja msih dipertanyakan?
19 tahun ya?
Dengan menyebut nama
Dzat yang tidak pernah henti-hentinya memberikan nikmat yang tak pernah bisa
dihitung jumlahnya. Dia yang Maha Penyayang dan Maha Pengampun atas segala
kesalahan dan kekhilafan hambaNya yang telah begitu banyak melanggar aturanNya,
tapi Dia tidak pernah lupa memberikan nikmat sehat dan nikmat waktu luang,
bahkan nikmatnya kehidupan yang begitu luar biasa hebatnya.
19 tahun ya? Yup,
tepatnya tanggal 25 Maret 2013 kemarin umur gadis yang suka sekali mendengarkan
lagu ini menginjak umur 19 tahun. Umur yang sudah tidak bisa dibilang sebagai
anak kecil yang baru saja mengenal kehidupan. Bagaimana pahit manisnya
perjuangan, susah senangnya merintis impian, jatuh bangunnya dalam menggapai
impian menjadi ‘muslimah sejati’.
Untuk yang pertama
kalinya aku merasakan bertambahnya usia di kota yang sangat jauh dari kampung
halamanku. Di kota yang InsyaAllah akan mengantarkanku kepada impian yang
selama ini aku ingin capai, di kota yang penuh dengan coretan sejarah, di
kotanya para pelajar. Jogjakarta.
Apa yang paling
ditunggu saat kita berulang tahun? Yap, ucapan selamat dan doa dari orang-orang
yang kita sayangi. Tepatnya pukul 23:08 bulan Maret tanggal 24, ucapan selamat
yang pertama kali adalah dari salah satu sahabatku, yaitu Rindi Antika. Gak
nanggung-nanggung, padahal belum tanggal resminya, tapi udah ngucapin duluan
:D. Tapi gak papa, you are the first riin J.
Kalo rindi itu orang
yang pertama kali ngucapin di hari H-1, my mother is the first person yang
ngucapin di hari H-nya. It’s the sweet moment :*. Seneng banget dapet sms dari
seseorang yang udah susah payah melahirkan dan merawat aku dari kecil sampai
aku bisa melakukan segala sesuatunya sendiri. Yah, walaupun dari segi ekonomi
aku belum bisa mandiri. Tapi, thanks mom! Sun jauhnya yang paling bikin aku
seneng (jadi kepengen pulang dan meluk ummi beneran). Miss you... :* semoga doa
ummi yang berharap aku bisa tumbuh dewasa dalam bertindak dan berpikir bisa
terkabul dengan seiring aku mempelajari kehidupan ini. aamiin
Kalo ummi ngucapin jam
01:34, jam 02:45 hpku berdering dan orang ke-2 di hari H yang ngucapin itu
abiku. Dengan ketikan sms yang begitu simpel, abi berharap di usia aku yang ke
19 ini bisa bertambah berkah usianya. Begitulah abi, selalu terlihat cuek dan
dingin. Tapi dibalik ke-cuekan seorang ayah, tersimpan rasa sayang yang begitu dalam
kepada anaknya yang tidak terungkapkan dengan sikap nyata. Itulah uniknya
seorang ayah. Mengasihi tanpa mau diketahui. Hhe apa coba. Makasih ya abiku
sayang atas doanya. Semoga aku bisa lebih membuat setiap langkah dalam hidup
ini bermanfaat dan aku bisa menjadi orang yang bermanfaat untuk sesama. aamiin
Ba’da subuh, aku
menerima telpon dari adikku yang paling aku kagumi. Ammar, anak ketiga ini
selalu bisa membuatku terenyuh dengan sikapnya yang begitu dewasa. Mungkin aku
kalah. Semenjak masuk pesantren, tingkat penurut dengan orang tua bertambah
begitu cepat. Bukan cuma dengan orang tua, ammar juga rajin sekali dalam
beribadah, semoga istiqomah ya a...semoga nurutnya gak cuman pas di pesantren
aja J.
Seneng banget rasanya pagi-pagi udah ditelpon sama orang rumah. Tapi ada satu
yang kurang. Aku belum sempet ngobrol sama adikku yang paling ngangenin.
Nadifa. Adik yang paling unyu dan paling imut ini belum bangun pas orang rumah
nelfon. Semoga dilain waktu bisa ngobrol ya dee J
Setelah itu, aku
disibukkan dengan kuliah dan praktikum dari pagi sampai malam. Yups, hari senin
adalah hari yang paling membuat energi
dan otak terkuras karena aku harus ke kampus sebelum jam 7 pagi dan baru pulang
pukul setengah 9 malam. Disela-sela waktu luang, aku sempatkan membaca pesan
masuk yang memberikanku doa dan ucapan ulang tahun. Terharu. Ternyata masih
banyak orang-orang yang sayang sama aku. Apa aku juga masih sayang sama mereka?
Ini juga menjadi teguran untuk diri aku sendiri. Aku kadang lupa, tapi dihari
yang insyaAllah penuh berkah ini bisa menjadi momentum aku untuk menyadari
bahwa diluar sana masih banyak yang sayang sama aku.
Bukan Cuma ucapan lewat
pesan singkat, teman-teman kampus juga banyak yang mendoakan aku di hari itu.
termasuk mbak anti dan mbak andira J syukron yaa
Pulang dari kampus, aku
dikejutkan dengan kehadiran salah satu sahabatku di depan kost-an. Mufidah. Ya
ampun, dia sabar banget nungguin aku pulang sampe jam setengah 9. Sambil
melepas lelah, aku berbincang-bincang santai bareng Mufidah tentang segala yang
telah aku hadapi hari ini. Hhe, pokonya makasih banget kejutan sama mie ayamnya
:D
Abis ngobrol sama
Mufidah, pas masuk kost-an temen-temen aku langsung nyanyiin lagu ‘selamat
ulang tahun’. Huaaaa. Terharu banget. Aku sampe disambut gituuu. Pengen nangis
banget sebenernya, tapi ngga bisa. Entah kapan terakhir kali aku bisa nangis
pas masuk kuliah. Mungkin pas nonton wedding dress. Dan itu film terakhir yang
bisa bikin aku nangis. Balik lagi ke topik. Hhe. Makasih banyak ya
teman-teman....kehadiran kalian bisa menambah presentase kebahagiaanku hari itu
J
Gak Cuma disambut. Pas
masuk kamar, ada yang aneh sama kondisi kamarku. Di atas kasur ada benda asing.
Dan ternyata itu kado dari Nisa dan Fida. Makasih yaaa J
Dan orang yang terakhir
ngucapin di hari itu adalah Uswah. Sahabat baikku yang sekarang kuliah di
UNPAD. Walaupun jauh, insyaAllah hati kita tetap dekat ya us :D kangen
uswaaah....
Seminggu kemudian,
faridah, husna, rizka dan dita dateng ke kost-an aku.di sela-sela kesibukkan
UTS mereka dateng buat ngasih kado yang unyu banget ke aku. Yups, meskipun udah
telat banget hhe. Tapi jazakumullah ya sholihat..semoga ukhuwah ini akan tetap
utuh sampai nanti kita bertemu lagi di surga-Nya. Aamiin J
Hikmah yaang bisa
diambil adalaaaah. Muhasabah diri. Moment bertambahnya usia dan berkurangnya
jatah umur yang paling pas adalah muhasabah diri. Apa saja yang sudah akku
lakukan selama ini? Sudah baguskah? Sudah bisa bermanfaat bagi sesamakah? Sudah
bisa memanfaatkan waktu dengan semaksimal mungkin kah? Sudah bisa menjalankan
amanat dengan baik kah? Dan masih banyak pertanyaan yang harusnya bisa menjadi
bahan evaluasi diri.
Terakhir, selamat ulang
tahun dzani...semoga bisa menjadi yang lebih baik lagi di mata Allah, orang
tua, dan sesama. Aamiin J
Langganan:
Postingan (Atom)