Serang, 14 Desember 2011
Dulu kau bilang cinta padaku...
Dulu kau memberikan semua yang aku inginkan...
Dulu kau selalu memujiku dengan rayuan-rayuanmu yang membuatku tersipu...
Dulu kau begitu khawatir terjadi sesuatu yang buruk menimpaku...
Dulu kau setia menjadi pedengar curahan hatiku, kapanpun...di manapun...
Dulu kau yang menghiburku dalam kesedihan ketika tak ada yang memperhatikanku...
Dulu kau yang membuatku tersenyum ketika awan kesedihan menghampiriku....
Dulu kau yang menemani kesepianku...
Dan masih banyak kau yang dulu...
Kini......
Semua darimu berubah....seratus delapan puluh derajat...
Kenapa aku dulu begitu mudahnya tersipu dengan pujian-pujianmu yang membuatku masuk dalam lautan cintamu yang begitu dalam?
Kenapa aku dulu begitu mudahnya mempercayai janji-janjimu yang membawaku dalam impian yang begitu tinggi bersamamu?
Kenapa dulu aku begitu mudahnya masuk ke dalam kehidupanmu yang jauh menyeretku?
Kenapa dulu aku tak bisa sedikitpun lepas dari dirimu sampai keadaan yang membuatku begitu lemah tanpamu?
Aku menyesal???
TIDAKK....!!
Aku hanya kecewa,,,,
Kenapa kau begitu mudahnya menghapus janji-janji yang dulu kau katakan padaku?
Kenapa kau begitu mudahnya melepas perasaanmu padaku, padahal takkah kau rasakan betapa dalamnya perasaan kita dulu?
Kenapa kau begitu kejamnya meninggalkan diriku tanpa penjelasan yang membawaku ke dalam kegalauan yang tak kunjung usai? Tenggelam dalam penantian yang tak pasti?
Kenapa kau membiarkan air mataku terus mengalir mengenang segala yang dulu telah kita lakukan bersama?
Kenapa kau begitu tak peduli padaku sekarang?
Kenapa kau begitu mudahnya akrab dengan seseorang yang membuatku cemburu?’
Mungkin....
Inilah balasan untukku yang dulu masih belum mengerti tentang arti cinta yang sebenarnya...
Tentang arti sebuah pengorbanan dan komitmen....
Inilah cobaan yang harus kujalani untuk menjadi wanita yang lebih dewasa...
Inilah jalan yang harus kulalui untuk mencapai level kehidupan yang lebih tinggi di kemudian hari...
Inilah rencana Tuhan yang menyayangiku karena aku telah jatuh pada jurang jin yang telah mudahnya menggodaku masuk ke dalam cinta yang semu...agar aku kembali padanNya...
Tapi....
Aku ingin kau tau...
Di sini aku masih menyimpan serpihan harapan bersamamu...
Menyimpan sejuta kenangan indah bersamamu...
Meski aku tau, apa yang telah kita lakukan adalah hal yang belum diizinkan..karena kita belumlah mempunyai hak untuk itu...
Harapanku....
Jika dirimu masih menyimpan harapan bersamaku...masih menyimpan perasaan yang sama terhadapku....
Aku ingin kau menyimpan itu semua...
Hingga kelak jika Tuhan mempertemukan kita lagi...
Harapan-harapan itu bisa bertemu dan merangkai kembali kenangan-kenangan indah bersama dalam ikatan yang telah diizinkan oleh Tuhan...
Namun....
Jika dirimu memang benar-benar sudah tidak menyimpan itu semua....
Aku rela.....dirimu bersama seseorang yang kau pilih kelak menjadi pendamping hidupumu...
Aku bahagia jika dirimu bahagia....(jika ada orang yang berkata ini kebohongan, tidak dengan diriku. Aku sungguh rela bila memang itulah yang telah Tuhan gariskan..mungkin kita bertemu dulu sebagai salah satu pelajaran yang Tuhan berikan untuk memiliki seseorang yang sesungguhnya telah Tuhan gariskan untuk kita)
Wahai adam....
Dirimu adalah seseorang yang telah membawaku ke dalam kehidupan yang penuh dengan cinta...
Dirimu adalah seseorang yang telah mengajariku banyak hal tentang cinta...
Bila sampai saat ini diriku belum bisa menikhlaskan dirimu pergi dari kehidupanku....ini mungkin karena aku belum menemukan penggantimu....
Atau mungkin...Tuhan memang sedang mengujiku. Apakah aku akan putus asa dengan segala kegalauan ini, atau aku bisa melewati masa-masa sulit ini hingga kelak pada saat yang tepat Tuhan mempertemukanku dengan seseorang yang telah Ia gariskan untukku...(entah siapa)
Yang pasti....
Laki-laki yang baik hanya untuk wanita-wanita yang baik... :)
Aku tak tau bagaimana dengan isi hatimu adam...
Tapi inilah isi hatiku yang sedang aku rasakan...
Semoga dirimu tak terganggu bila bertemu dengan catatan ini...
Semoga Tuhan selalu menyemaikan rasa sayangNya pada kita,,, karena tanpa kasih dan sayangNya, kita takkan merasakan indahnya hidup dalam naungan cintaNya...
Terakhir...
Tuhan....lindungi kami dari bisikan-bisikan setan yang dulu telah dengan mudahnya memasuki hati kami...jaga hati ini agar tak masuk jurang yang sama...amin Yaa Rabbal ‘alamiin...
Teruntuk seseorang yang berada dalam perjuangan mengejar cita dan impian di kota perantauan....
Dzan dzaa
ini buat dia yang itu kaan? wee :P
BalasHapussama kaya yang aku rasain loh *gadayangpeduli, tapinya*
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus